Menulis dikala Sakit

 

Resume ke-15

Senin, 15 November 2021

Menulis dikala Sakit


Gemercik hujan turun dipagi hari membawa suasana terasa syahdu akan menikmati hari. Hari ini senin menyapa dengan sejuta semangat membara melakukan berbagai aktivitas yang sudah terncana, hingga tiba waktu malam mengikuti kelas belajar asuhan Om Jay, tidak tersa pertemuan sudah mecapai pertemuan ke-19. Malam ini materi dibawakan oleh seorang motivator hebat yang memiliki semangat berbagai cara untuk bisa bangkit dari rasa sakit yang menimpa, yaitu Bapak Suhato, S.Ag, M.Pd dan dibersamai oleh narasumber cantik yaitu ibu Hasima Abdi Putri.

Bapak Suharto yang lebih akrab disapa Cing Ato adalah seorang guru asal Jakarta dan mengajar di MTsN 5 Jakarta, beliau membuka kelas belajar dengan memperkenalkan diri dengan membagikan pengalaman dirinya bagaimana untuk pewujudkan mimpi menjadi seorang literasi muda, hingga menemukan pelatihan menulis KSNG lewat akun faceobok, disinilah Cing Ato kenal dengan Om Jay, Om Dedi dan Om Namin.

Dengan seiring berjalannya waktu, Cing Ato dapat menulis sebuah buku Antologi pertama “Bukan Guru Biasa” pada tahun 2016 dan menerbitkan buku solo pertamanya “Mengejar Azan” yaitu buku cerita tentang perjalanan menuntut ilmu dari Om Jay lalu dipoles oleh media guru. Kebahagian tak terkira yang dirasakan oleh Cing Ato pada waktu itu, tapi untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Cing Ato diserang sakit, tubuh yang tadinya tinggi, gagah dan kuat dengan sekjap mata terjadi kelumpuhan total tak berdaya, hanya menyisakan telinga, mata dan otak. 1,5 bulan di ruang ICU, 3 bulan di ruang HCU dan 2 minggu diruang inap biasa. Setelah itu pulang ke rumah dalam kondisi lumpuh, off dari dunia luar dan hanya bisa terbaring lemah.

Suatu Ketika handphone istrinya tertinggal dirumah dan berbunyi, Cing Ato tergugah meminta Asisten rumah tangga untuk mengambilkan handphone istrinya dan menaruhnya di dada, berusaha untuk bisa menyentuh handphone dengan tangan  sendiri, dan alhmadulilah bisa walaupun sedikit demi sedikit. Esok harinya Cing Ato meminta istrinya untuk mengambil handphone miliknya dan mengganti kartunya, handphone yang selama ini sudah lama beliau tinggalkan.

Cing Ato memulai menggunakan handphone, beliau melacak akun facebooknya, walaupun dibutuhkan 3 hari akhirnya cing Ato menemukannya, Akun yang selama ini ditinggalkan dan tak terisi perbaruan status apapun. Beliau mulai bisa dan terbiasa melatih tanganya untuk bergerak walaupun sedikit demi sedikit dapat menggunakan handphonenya, dalam memegang handphonenya pun masih perlu bantuan alat, tetapi tidak membuat hati Cing Ato untuk menyerah, beliau jusru mulai menulis akan keadaan dirinya.  Banyak yang memberikan motivasi dan dukungan kepada beliau. Lalu terbesit lah untuk menulis, walaupun dengan segala keterbatasan Cing Ato mulai menulis, hingga lahirnya sebuah buku yang menceritakan menulis dikala sakit. Sungguh luar biasa…  suatu motivasi dan inspirasi yang harus ditiru dikala sakit pun beliau dapat menulis.

Semangat itu masih terus terbawa, hingga siang ini 15 November 2021 pada pukul 13.20 Cing ato menyerahkan 12 buku dengan 6 judul pada saat rapat, hal ini dilakukan agar teman-teman dapat termotivasi untuk berkarya salah satunya adalah dengan menulis. Ingatlah kutipan dari Omjay” Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi” biarkan tulisan kita menemukan takdirnya sendiri, kita tidak perlu takut akan segala kemungkinan-kemungkinan yang ditakutkan terjadi. Bawa tulisan kita pada jiwa motivasi yang positif hingga lahirlah karya – karya yang inspiratif.

 

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

L.K 3.1 Menyusun Best Practices Rossy Lestari

RPP Keselamatan laboratorium IPA

Program Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu